Rabu, 04 Februari 2009

Kalau Niat, Insya Allah Pasti Dapat !


Dalam Hadits Arba’in Nawawi yang pertama disebutkan Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai Niat. Lengkapnya terjemahan Hadits tersebut sebagai berikut :

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]

Pada kesempatan ini, saya ingin menggaris bawahi kalimat : “setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya”, dengan perspektif NLP.

Imam Ahmad dan Imam Syafi’I berkata : “Hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu.” Begitu pula kata Imam Baihaqi dll. Hal itu karena perbuatan manusia terdiri dari niat didalam hati, ucapan dan tindakan. Sedangkan niat merupakan salah satu dari tiga bagian itu.

Dalam riwayat Para Shahabat Nabi memang ada seorang lelaki yang ikut hijrah dari Makkah ke Madinah untuk mengawini perempuan bernama Ummu Qais. Dia berhijrah tidak untuk mendapatkan pahala hijrah karena itu ia dijuluki Muhajir Ummu Qais. Dan ada pula orang yang ikut hijrah bersama Nabi untuk mendapatkan harta dari perniagaan setibanya di tujuan hijrah, maka diapun mendapatkan apa yang dia niatkan sebelum hijrah

Dalam buku Al-Quran The Ultimate Secret Astrid Darmawan & Muhammad Hidayat menulis mengenai niat sebagaimana berikut :

Niat adalah maksud yang bersumber dari energi aktif untuk diwujudkan. Ia adalah potensi pikiran yang sudah ada sebelum teraktulisasi. Akibat yang dihasilkan potensi ini (niat) akan senantiasa berbanding lurus dengan apa yang Anda niatkan atau pikirkan sebelumnya. Nasehat atau lebih tepatnya formula kerja akal dari Rasulullah (saw) ini sangat istimewa. Alasannya, manusia tidak perlu memprediksi hasil apapun dari perbuatannya, Anda tidak perlu tebak-tebakan. Akan tetapi, seberapa besar energi aktif yang Anda salurkan ke jiwa, maka sebesar itu pula hasil yang akan muncul di semesta besar.

Kesuksean Anda bergantung kepada potensi pikiran Anda (energi aktif) yang tersalurkan ke jiwa Anda. Artinya tingkat kesuksesan yang ingin Anda raih di alam ini, misalnya, tidak bergantung dari kuantitas perbuatan Anda, melainkan niat Anda. Potensi yang besar dalam pikiran Anda, secara otomatis akan mendorong jiwa untuk mengaktualisasikan itu di alam materi.

Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan : “Barangsiapa membaikkan niatnya, maka Allah akan menjadikan baik lahiriahnya.”

Kegagalan Anda untuk meraih suatu hasil di alam ini, tak lain disebabkan oleh lemahnya potensi pikiran yang tersalurkan ke jiwa Anda sejak semula. Atau, bisa juga kegagalan itu akibat pantulan / benturan negatif yang berasal dari alam fisik, sehingga melemahkan potensi pikiran Anda yang kuat itu.

Dalam tulisan saya sebelumnya mengenai Beriman & Congruence saya menuliskan :

“Dalam NLP ada istilah yang disebut dengan Congruence. Yang dimaksud Congruence disini adalah seiring dan selarasnya antara kata-kata yang diucapkan, urutan katanya, pilihan katanya, dan susunan katanya dengan bahasa tubuhnya baik secara Visualnya, Auditorinya maupun Kinestetiknya. Artinya sejalan dan sebangun antara bahasa lisannya dengan bahasa tubuhnya.

Dalam Islam ada disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Beriman itu adalah “Membenarkan dengan Hati, Mengucapkan dengan Lisan dan Melakukan dengan amal perbuatan yang sesuai dengan yang dibenarkan hati & lisannya tersebut.”

Dalam konteks ini, maka yang disebut “Niat” adalah sesuatu yang dimulai / ditanamkan / diucapkan di Hati, dan selanjutkan ketika suatu Niat sudah dimulai dari Hati, maka pikiran, perasaan dan seluruh anggota tubuh “hanya” tinggal mengikuti sesuatu yang sudah di”Niat”kan tersebut!

Itu disebut dengan Mind-Body Connection ! Namun dengan pengertian “baru” ini menjadi “Heart-Mind-Body Connection

Ketika sesuatu sudah di”Niat”kan dengan sungguh-sungguh atau dari Hati, maka pikiran, perasaan dan seluruh anggota tubuh akan menjalankan sesuatu yang telah di”Niat”kan itu, karena telah terjadi konruensi yang dimulai dari Hati.

Your energy goes / flow to what you are focus on ! begitulah gambaran hal ini.

Nah, pertanyaan saya selanjutnya adalah :

Apa yang Anda Niatkan sebelum Anda memulai segala sesuatu ?

Karena ingat,

“Kalau Niat, Insya Allah Pasti Dapat !

- Wallahu A’lam

Posted by: jaulah on: Nopember 22, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar